Minggu, 08 Oktober 2017

Analisis Regresi

Tugas 1 

Halaman 7,13,14 dan 15

Buatlah 2 hipotesa beserta definisi oprasionalnya

Jawab:

Hipotesa Asosiatif:


Ho :Tidak ada hubungan antara kebiasaan makan, aktifitas fisik dan pola asuh terhadap status  gizi lebih pada balita umur 12-59 bulan di wilayah kerja puskesmas tlogosari kulon, semarang.

Ha : Ada hubungan antara kebiasaan makan, aktifitas fisik dan pola asuh terhadap status  gizi  lebih pada balita umur 12-59 bulan di wilayah kerja puskesmas tlogosari kulon, semarang.

Rumusan masalah
Apakah ada hubunganh antara kebiasaan makan, aktifitas fisik dan pola asuh terhadap status  gizi lebih pada balita umur 12-59 bulan di wilayah kerja puskesmas tlogosari kulon, semarang
Variabel : Kebiasaan makan, aktifitas fisik, pola asuh

Definisi operasional

No.
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
1.
Status Gizi Balita
Keadaan  tubuh balita yang ditentukan  berdasarkan pengukuran berat badan, dan umur yang kemudian dihitung nilai Z-Score dengan baku rujukan WHO NCHS
Who Antro 2005 untuk orang Asia Pasifik
Gizi lebih > 2SD
Normal -2 SD s/d +2 SD

Ordinal
2.
Kebiasaan makan
Frekuensi seseorang dalam mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi energi dan lemak dalam waktu atau hari menggunakan food frequensi
Food frequensi
·         Jarang jika frekuensi makan <  rata-rata frekuensi makan per hari untuk masing-masing sampel kasus dan control
·         Sering jika frekuensi makan ≥  rata-rata frekuensi makan per hari untuk masing-masing sampel kasus dan kontrol 
Ordinal
3.
Aktifitas fisik
Tumbuh kembang anak yang dihitung menggunakan formulir untuk melihat tingkat keaktifan balita
-  Formulir deteksi dini
·         Aktifitas Pasif, jika skor  ≤ 13
·         Aktifitas Aktif, jika skor  > 13                      
Ordinal
4.
Pola asuh
Tindakan ibu dalam mengasuh anak dalam hal pemberian makan, kebersihan dan perhatian ibu keanak
Kuesioner
·         Pola asuh mendukung : bila ≥70% jawaban benar.
·         Pola asuh tidak mendukung : bila <70% jawaban benar

Ordinal
  

Hipotesis Komparatif :

Ho : Tidak ada perbedaan antara perokok aktif dan pasif dengan status hipertensi pria dewasa di desa senduro kecamatan senduro kabupaten lumajang

Ha : Ada perbedaan antara tingkat kebiasaan merokok dengan status hipertensi pria dewasa di desa senduro kecamatan senduro kabupaten lumajang
Rumusan masalah :
Apakah ada perbedaan antara tingkat kebiasaan merokok dengan status hipertensi pria dewasa di desa senduro kecamatan senduro kabupaten lumajang

Variabel : status hiepertensi, perokok aktif dan pasif
Defini Operasional
No.
Variabel yang diukur
Defini Operasional
Alat Ukur
Hasil Pengukuran
Skala
1.     
Kebiasaan merokok
Perilaku mengkonsumsi rokok dalam sehari yang diperoleh melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner dan hasilnya akan dibandingkan dengan standar bangun (2008)
Kuesioner
1.      Buakn perokok
2.      Perokok ringan, merokok <10 batang/hari
3.      Perokok sedang 10-20 batang/hari
4.      Perokok berat, meroko >20 batang/hari
Bangun (2008)
Ordinal

2.     
Status hipertensi
Besarnya tekanan sistolik dan diastolik pada sampel
Sphygmomanometer
Hipertensi:
Sistolik ≥140 mmHg, dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg
Tidak hipertensi:
Sistolik <140 mmHg, dan/atau diastolik <90 mmHg
Ordinal


























No.1 halaman 13

 Dibawah ini adalah berat badan bayi laki – laki usia 5 bulan (X1) dan pada usia 11 bulan (X2)            (data fiktif). Hitung nilai rata – rata, variance, standard deviasi dan lakukan uji t dependen sample.
No
X1 (kg)
X2 (kg)
Beda
D = X1 – X2
Deviasi
d = D - 
Kuadrat deviasi = d2
1
4,5
5,6
-1.1
0.26
0.0676
2
4,7
5,9
-1.2
-1.2
1.44
3
4,6
6,2
-1.6
-1.6
2.56
4
4,8
6,2
-1.4
-1.4
1.96
5
4,9
5,9
-1
-1
1
6
4,8
5,8
-1
-1
1
7
4,5
6,2
-1.7
-1.7
2.89
8
4,7
6,4
-1.7
-1.7
2.89
9
4,9
6,3
-1.4
-1.4
1.96
10
4,6
6,1
-1.5
-1.5
2.25
Jumlah
47
60.6
-13.6
-12.24
18.0176
Rerata
4.7
6.06
SD
0.149071
0.250333
Varians
0.022222
0.062667
Rerata D () = D/n = -1,36
 a.       Asumsi : Data yang diuji adalah berpasangan (paired) yang diambil secara random dan 
       distribusinya normal, masing – masing subjek independen dan varians nya di duga tidak 
       berbeda ;
b.      Hipotesa : Ho : µ1 = µ2 dan Ha : µ1  µ2
c.       Uji Statistik adalah uji t – berpasangan (paired t – test)

d. Distribusi uji statistik : bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat kebebasan = n – 1;

e.       Pengambilan keputusan : α = ,05 dan nilai kritis t ± 2,306
f.       Perhitungan statistik: kita hitung varians nilai D yaitu       





Kita ambil nilai mutlak yaitu -3,042
g.      Keputusan statistik: karena
t.hitung = 3,042 > t-tabel, dk = 9, α = 0,05 = 2,262
kita berkeputusan untuk menolak hipotesa nol.
h.      Kesimpulan : ada perbedaan berat badan bayi laki – laki 5 bulan dan bayi laki – laki 11 bulan

No.2 Halaman 13


Data kadar trigliserida pria dewasa gemuk dan normal yang diukur dengan indeks Massa
Tubuh (IMT) sebagai berikut (data fiktif).
 
No
Gemuk (Y)
Normal (X)
Y-rerata Y
X-rerataX
1
240
180
1
4
2
260
175
21
-1
3
230
160
-9
-16
4
220
190
-19
14
5
260
180
21
4
6
250
175
11
-1
7
240
190
1
14
8
220
170
-19
-6
9
230
180
-9
4
10
240
160
1
-16
Jumlah
2390
1760
0
0
Rerata
239
176
SD
14.49
10.49
Varians
210
110
    a. Asumsi: Data yang di uji adalah data 2 kelompok independen yang diambil secara random dan           distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga tidak berbeda;
    b. Hipotesa: Ho : µ1 = µ2 dan Ha: µ1  µ2
    c.  Uji statistic adalah uji t-independen
    d. Distribusi uji statistic: bila Ho diterima maka uji statistic dilakukan dengan derajat kebebasan =           n1 + n– 2;
    e. Pengambilan keputusan: α= .05 dan nilai kritis t ± 2.0484
    f. 
     g. Keputusan statistic: karena t-hitung = 11.07 > t-tabel, dk=8, α=0.05 = 2.26216 kita berkeputusan untu menolak hipotesa nol;             
  h.  Kesimpulan: ada perbedaan yang bermakna nilai atau ada perbedaan yang bermakna erat kadar trigliserida pria dewasa gemuk dan normal yang diukur dengan IMT.   213.5/  
 

No. 3 halaman 1 

Nilai rata-rata IQ dari 26 siswa SMP X adalah 107 dengan standar deviasi 9, sedangkan di SMP Y dari 30 siswa rata-rata IQ nya adalah 112 dengan standar deviasi 8. Dapatkah kita menyatakan bahwa ada perbedaan secara bermakna nilai rata-rata IQ siswa di kedua sekolah
Jawab:
      a.    Asumsi: Data yang di uji adalah data 2 kelompok independen yang diambil secara random dan       distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan variansnya diduga tidak berbeda.
     b.    Hipotesa: Ho: µ1 = µdan Ha: µ1 ≠ µ2
     c.    Uji statistik adalah uji t-independen
  
    






    d.   Distribusi uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik  dilakukan dengan derajat kebebasan = n1 + n2 – 2 = 26 + 30 – 2 = 54
    e.    Pengambilan keputusan: α = 0,05 dan nilai kritis t + 1,67356
    f.     Perhitungan statistik:


No.4 halaman 14

Kita ingin membuktikan perbedaan kadar glukosa darah mahasiswa sebelum dan sesudah sarapan pagi.
Jawab :
Subjek
Sebelum X1
Sesudah X2
Beda     D= X1-X2
Deviasi d=D-D
Kuadrat deviasi = d2
1
115
121
-6
-0,1
0,01
2
118
119
-1
4,9
24,01
3
120
122
-2
3,9
15,21
4
119
122
-3
2,9
8,41
5
116
123
-7
-1,1
1,21
6
115
123
-8
-2,1
4,41
7
116
124
-8
-2,1
4,41
8
115
120
-5
0,9
0,81
9
116
125
-9
-3,1
9,61
10
117
127
-10
-4,1
16,81
Jml
1167
1226
-59
0
84,9
Rerata D (D) = D/n = -5,9
    a.  Asumsi : Data yang diuji adalah berpasangan (paired) yang diambil secara random dan                       distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan varians nya di duga tidak berbeda
    b. Hipotesa: Ho : μ1 = μ2 dan Ha: μ1= μ
    c. Uji statistik adalah uji t-berpasangan (paired t-test)
   d.  Distribusi uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat kebebasan =          n-1;
   e. Pengambilan keputusan: α = 0.05 dan nilai kritis t = 2,26
   f. Perhitungan statistik : kita hitung varians nilai D yaitu
    



   g. Keputusan statistik : karena thitung = 6,08 > ttabel,dk=9, α=0.05 = 2,26 Kita berkeputusan untuk 
        menolak hipotesa nol
   h. Kesimpulan : ada perbedaan kadar glukosa darah mahasiswa sebelum dan  sesudah sarapan pagi

No.5 halaman 15

      a. Asumsi : Data yang diuji adalah berpasangan (paired) yang diambil secara random dan                       distribusinya normal, masing-masing subjek independen dan varians nya di duga tidak berbeda
    b. Hipotesa: Ho : μ1 = μ2 dan Ha: μ1= μ
    c. Uji statistik adalah uji t-berpasangan (paired t-test)
    d.  Distribusi uji statistik: bila Ho diterima maka uji statistik dilakukan dengan derajat kebebasan =         n-1;
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar